www.pasrujambe.blogspot.com
BAB XXIX
IBADAH HAJI PERPISAHAN
Muhammad dan Ahli Kitab - Kedudukannya di kalangan orang-orang Nasrani - Keramahannya terhadap
mereka - Mengalirnya perutusan - Kesatuan Arab di bawah Islam - Islamnya Ahli Kitab - Perutusan terakhir ke
Medinah - Persiapan Nabi naik haji - Perjalanan kaum Muslimin ke Haji - Ihram dan Talbiah - Melepaskan
Umrah - Ali kembali dari Yaman - Khotbah 'Arafat - Catatan kaki.
Muhammad dan Ahli Kitab
SEJAK Ali b. Abi Talib membacakan awal Surah Bara'ah kepada orang-orang yang pergi haji,
yang terdiri dari orang-orang Islam dan musyrik, waktu Abu Bakr memimpin jemaah haji,
dan sejak ia mengumumkan kepada mereka atas perintah Muhammad waktu mereka
berkumpul di Mina, bahwa orang kafir tidak akan masuk surga, dan sesudah tahun ini orang
musyrik tidak boleh lagi naik haji, tidak boleh lagi bertawaf di Ka'bah dengan telanjang, dan
barangsiapa terikat oleh suatu perjanjian dengan Rasulullah s.a.w. itu tetap berlaku sampai
pada waktunya - sejak itu pula orang-orang musyrik penduduk jazirah Arab semua yakin
sudah, bahwa buat mereka tak lagi ada tempat untuk terus hiatip dalam paganisma. Dan
kalau masih juga mereka melakukan itu, ingatlah, akan pengumuman perang dari Allah dan
RasulNya. Hal ini akan berlaku buat penduduk daerah selatan jazirah Arab, yaitu Yaman dan
Hadzramaut; sebab buat daerah Hijaz dan sekitarnya sampai ke utara mereka sudah masuk
Islam dar^be^icfLmg ff^JawaW nemJera a*m^ron7 i*^rb^®ari?elatSiTxi ftlienarnya
masih terbagi antara penganut paganisma, dengan penganut Kristen. Tetapi orang-orang
pagan ini kemudian menerima juga, seperti yang sudah kita lihat di atas. Secara berbondong
|
bondong mereka masuk Islam, mereka mengirim utusan ke Medinah, dan Nabi pun
menyambut mereka dengan sangat baik sekali, yang kiranya membuat mereka lebih
gembira lagi menerima Islam. Sebagian besar mereka kembali ke daerah kekuasaan mereka
masing-masing dan ini membuat mereka lebih cinta lagi kepada agama baru ini.
Mengenai Ahli Kitab yang terdiri dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, ayat-ayat yang telah
dibacakan oleh Ali dari Surah At-Taubah demikian bunyinya:
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Kemudian dan tidak
mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan RasulNya, dan tidak pula
beragama menurut agama yang benar, yaitu orang-orang yang sudah mendapat Al-Kitab,
sampai mereka membayar, jizya dengan patuh dalam keadaan tunduk."l sampai kepada
firman Tuhan:
"Orcmg-orcmg beriman! Banyak sekali para pendeta dan rahib-rahib memakan harta orang
dengan jalan yang batil dan mereka merintangi orang dari jalan Allah. Dan mereka yang
menimbun emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, beritahukanlah
kepada mereka adanya siksa yang pedih. Tatkala semuanya dipanaskan dalam api jahanam,
lalu dengan itu dahi mereka, lambung mereka dan punggung mereka dibakar. 'Inilah harta
bendamu yang kamu timbun untuk dirimu sendiri. Sebab itu, rasakan sekarang akibat apa
yang kamu timbun itu." (Qur'an, 9: 34 - 35)
www.pasrujambe.blogspot.com
Menghadapi ayat-ayat Surah At-Taubah sebagai wahyu penutup dalam Quran itu, banyak
ahli-ahli sejarah yang bertanya-tanya dalam hati: apakah perintah Muhanmnmad 'a. s.
mengenai Ahli Kitab itu berbeda dengan perintahnya dulu ketika baru-baru ia membawa
ajarannya? Beberapa Orientalis lalu berpendapat bahwa ayat-ayat ini hendak menempatkan
Ahli Kitab dan orang-orang musyrik dalam kedudukan yang hampir sama; dan bahwa
Muhammad, yang sudah berhasil mengalahkan paganisma di seluruh jazirah, setelah
meminta bantuan pihak Yahudi dan Nasrani, dengan menyatakan pada tahun-tahun
pertama risalahnya itu, bahwa ia datang membawa agama Isa, Musa, Ibrahim dan rasul-
rasul lain yang sudah lebih dulu, telah mengarahkan sasarannya kepada orang-orang Yahudi,
yang sudah lebih dulu menghadapinya dengan permusuhan. Mereka tetap bersikap
demikian, sampai akhirnya mereka diusir dari jazirah. Sementara itu ia hendak mengambil
mati orang-orang Nasrani, lalu turun ayat-ayat yang memperkuat iman mereka yang baik,
sehingga datang firman Tuhan ini:
" Pasti akan kaudapati orang-orang yang paling keras memusuhi mereka yang beriman ialah
orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik dan pasti akan kaudapati orang-orang yang
paling akrab bersahabat dengan mereka yang beriman ialah mereka yang berkata: 'Kami ini
orang-orang Nasrani. ' Sebab , diantara mereka terdapat kaum pendeta dan rahib-rahib, dan
mereka itu tidak menyombongkan diri." (Our'an, 5: 82)
^ i.n
rang Nasrani
Kedudukannya di kalangan orang-orc
Nah, sekarang ia mengarahkan tujuannya kepada pihak Nasrani, sama seperti yang dulu
ditujukan kepada pihak Yahudi. Orang-orang Nasrani digolongkan kedalam mereka yang
tidak !^®y%<$da^han dan kepada hf^Kemudia^f^f i^an hal itu setejah pihak
Nasrani memberikan perlindungan kepada pengikut-pengikutnya kaum Muslimin ketika
mereka dulu pergi ke Abisinia di bawah naungan rajanya yang adil, dan setelah pula
Muhammad menulis surat kepada penduduk Najran dan kaum Nasrani lainnya dengan
menjamin agama mereka dan segala upacara keagamaan yang mereka lakukan. Lalu
golongan Orientalis itu berpendapat bahwa sikap kontradiksi dalam siasat Muhammad inilah
yang kemudian membuat permusuhan antara pihak Muslimin dengan Nasrani itu jadi
berlarut-larut, dan bahwa dia pula yang membuat saling pendekatan antara pengikut-
pengikut Yesus dengan pengikut-pengikut Muhammad jadi tidak begitu mudah, kalau pun
tidak akan dikatakan mustahil.
Mengambil argumen ini secara mendatar adakalanya dapat memikat orang bahwa itu ada
juga benarnya, atau pun dapat memikat orang sampai mempercayainya. Akan tetapi bila
orang mau mengikuti jalur sejarah mau menelitinya sehubungan dengan masalah-masalah
dan sebab-sebab turunnya ayat-ayat itu, samasekali orang tidak perlu sangsi tentang
kesatuan sikap Islam dan sikap Muhammad terhadap agama-agama Kitab sejak dari
permulaan risalah itu sampai akhirnya. Almasih anak Mariam ialah Hamba Allah yang
diberiNya kitab, dijadikanNya ia seorang nabi, dijadikannya ia orang yang beroleh berkah
dimana pun ia berada! diperintahkanNya ia melakukan sembahyang, mengeluarkan zakat
selama ia masih hidup. Itulah yang telah diturunkan oleh Ou'ran sejak dari permulaan risalah
sampai akhirnya. Allah cuma Satu. Allah itu Abadi dan Mutlak. Tidak beranak dan tidak
diperanakkan, dan tiada suatu apa pun yang meyerupaiNya. Itulah jiwa dan dasar Islam sejak
dari langkah pertama, dan itu pula jiwa Islam selama dunia ini berkembang.
www.pasrujambe.blogspot.com
Orang-orang Nasrani Najran pernah mendatangi Nabi hendak mengajaknya berdebat
tentang Tuhan dan tentang kenabian Isa terhadap Tuhan jauh sebelum Surah At-Taubah ini
turun. Mereka bertanya kepada Muhammad:
"Ibu Isa itu Mariam; lalu siapa bapanya?"
Untuk itu datang firman Allah: " Hal seperti terhadap Adam; dijadikanNya ia dari tanah lalu
dikatakan: 'jadilah , ' maka jadilah ia. Kebenaran itu datangnya hanya dari Tuhan. Jangan kau
jadi orang yang sangsi. Barangsiapa mengajak engkau berdebat tentang Dia setelah engkau
mendapat pengetahuan, katakanlah: 'Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak
kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami sendiri dan diri kamu;
kemudian kita berdoa supaya laknat Tuhan itu ditimpakan kepada yang berdusta.' Inilah
kisah kisah sebenarnya: tiada tuhan selain Allah. Dan Allah sungguh Maha Kuasa dan
Bijaksana. Kalau pun mereka menyimpang juga. Tuhan jua yang mengetahui mereka yang
berbuat bencana. Katakanlah: 'Orang-orang Ahli Kitab! Marilah kita menerima suatu istilah
yang sama antara kami dengan kamu; bahwa tak ada yang akan kita sembah selain Allah,
dan bahwa kita takkan mempersekutukanNya dengan apa pun, dan tidak pula antara kita
akan saling mempertuhan satu s
menyimpang juga, katakanlah
(Our'an, 3:59- 64)
a lain, selai p daripada Allah.' Tetapi kalau mereka
panlah, bahwa kami ini orang-orang Muslimin."
Percakapan dalam surah ini. Surah Keluarga 'Imran dengan gaya bahasa yang luarbiasa,
ditujukan kepada Ahli Kitab, menegur mereka mengapa mereka merintangi orang beriman
dari jalan Allah dan mengapa mereka mengingkari ayat-ayat yang datang dari Tuhan,
padahal ayat-ayat itu juga yang dibawa ole h Isa, oleh Musa, oleh Ibrahim, sebelum k ata-kata
itu diubah-ubah dan sebelum diartikan menurut kehendak nafsu sendiri disesuaikan dengan
kehidupan duniawi dengan kesenangan yang penuh tipu daya. Banyak lagi surah-surah lain,
Hi" EptT 31 C_ 13-31
yang dalam kata-katanya ditujukan seperti yang terdapat dalam surah Keluarga 'Imran itu.
Dalam Surah al-Ma'idah (5) Tuhan berfirman:
"Sebenarnya mereka telah melakukan penyhinaan (terhadap Tuhan), mereka yang
mengatakan, bahwa Allah satu dari tiga dalam trinitas. Tak ada tuhan kecuali Tuhan Yang
Satu. Apabila tidak mau juga mereka berhenti (menghina Tuhan), pasti mereka yang telah
merendahkan (Tuhan) itu akan dijatuhi siksaan yang amat pedih. Tidakkah mereka mau
bertaubat kepada Tuhan dan meminta ampun. Allah Maha Pengampun dan Penyayang.
Sebenarnya Al masih putera Mariam itu hanya seorang rasul, dan ibunya adalah wanita yang
tulus dan jujur, keduanya memakan makanan. Perhatikanlah, betapa Kami menjelaskan
ayat-ayat itu kepada mereka, lalu perhatikanlah, bagaimana mereka sampai dipalingkan ?"
(Qur'an,5:73 - 75)
Kemudian dalam Surah al-Ma'idah itu juga Tuhan berfirman:
"Dan ingat ketika Allah berkata: 'Hai Isa anak Mariam! eng kaukah yang mengatakan
kepada orang: Allah mengangkatku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?' la
menjawab: 'Maha Suci Engkau, tidak akan aku mengatakan yang bukan menjadi hakku.
Kalau pun aku mengatakannya, tentu Engkau sudah mengetahuinya. Engkau mengetahui
apa yang ada dalam hatiku, tapi aku tidak mengetahui apa yang ada didalam Diri M u."
(Our'an, 5: 116)
www.pasrujambe.blogspot.com
sampai pada ayat-ayat selanjutnya seperti sudah kita nukilkan dalam pengantar buku ini.
Salah satu ayat dalam Surah al-Ma'idah inilah yang oleh penulis-penulis sejarah Kristen
dipersoalkan dan dijadikannya alasan tentang perkembangan sikap Muhammad terhadap
mereka sesuai dengan perkembangan politiknya, yaitu ketika Tuhan berfirman:
"Pasti akan kau dapati orang-orang yang paling keras memusuhi mereka yang beriman ialah
orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik; dan pasti akan kaudapati orang-orang yang
paling akrab bersahabat dengan mereka yang beriman ialah mereka yang berkata: 'Kami ini
orang-orang Nasrani. ' Sebab , diantara mereka terdapat kaum pendeta dan rahib-rahib, dan
mereka itu tidak menyombongkan diri." (Qur'an, 5: 82)
Sebaliknya, ayat-ayat yang terdapat dalam Surah Bara'ah (9) yang juga bicara tentang Ahli
Kitab sekali-kali tidak membicarakan kepercayaan mereka mengenai Almasih anak Mariam
itu. Ayat-ayat itu bicara tentang kelakukan mereka mempersekutukan Tuhan, makan harta
orang secara tidak sah serta menimbun emas dan perak. Sedang menurut Islam Ahli Kitab itu
sudah keluar dari rel agama Isa, mereka menghalalkan apa yang dilarang oleh Tuhan dan
melakukan perbuatan orang yang tidak beriman kepada Tuhan dan Hari Kemudian. Tetapi
sungguh pun demikiar^^^ras dari semua itu - mereka kepada Tuhan sudah
menjadi jembatan buat mereka untuk tidak dipersamakan dengan orang-orang pagan. Buat
mereka yang masih gigih mau menjadikan Tuhan satu dari tiga dalam trinitas dan mau
menghalalkan apa yang dilarang Tuhan, cukup dengan membayar jizya dengan taat dan
patuh.
Keramahannya terhadap mereka
Seruarl^^rl^^^^i Pleh AlPtat^^^l^^^r haji itu
merupakan puncak dari masuknya penduduk jazirah bagian selatan kedalam Islam secara
berbondong-bondong. Utusan-utusan itu secara berturut-turut telah datang ke Medinah
3 El 3 3 O Q
seperti sudah kita sebutkan - diantaranya perutusan dari orang-orang musyrik dan dari Ahli
Kitab. Nabi memberi hormat secukupnya kepada setiap utusan yang datang dan para amir
itu dikembalikan ke daerah kekuasaan mereka dengan cara terhormat sekali. Hal ini sudah
kita sebutkan dalam bagian yang lalu. Asy'ath b. Qais dengan memimpin 80 orang dari Kinda
dengan berkendaraan, mereka datang kepada Nabi dalam mesjid, dengan berhias rambut,
bercelak mata, mengenakan jubah yang indah-indah dan berselempang sutera. Begitu
melihat mereka. Nabi berkata:
"Bukankah kamu sudah menjadi Islam?"
"Ya," jawab mereka.
"Buat apa kamu mengenakan sutera ini di leher?" kata Nabi lagi.
Mereka lalu melepaskan sutera itu.
"Rasulullah," kata Asy'ath kemudian, "kami dari Keluarga Akil'l-Murar2 dan tuan juga dari
keturunan Akil'l-Murar."
Mendengar itu Nabi tersenyum, la teringat pada 'Abbas bin 'Abd'l-Muttalib dan Rabi'a bin'l-
Harith
www.pasrujambe.blogspot.com
Bersama dengan Asy'ath itu juga datang Wa'il b. Hujr al-Kindi, seorang amir dari daerah
pantai di Hadzramaut. la kemudian masuk Islam. Nabi mengakui daerah kekuasaannya itu
dan dimintanya ia memungut 'usyr dari penduduk untuk diserahkan kepada pemungut-
pemungut pajak yang sudah ditunjuk oleh Rasul. Dalam hal ini Nabi menugaskan Mu'awiya
b. Abi Sufyan menemani Wa'il ke negerinya. Tetapi Wa'il tidak mau sekendaraan dengan dia
dan tidak pula mau memberikan kepadanya alas kaki. Sekedar dapat menahan panasnya
musim, cukup dengan membiarkan dia berjalan di bawah naungan untanya. Meskipun ini
bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan persamaan antara sesama kaum
Muslimin dan semua orang Islam bersaudara, namun Mu'awiya menerimanya juga demi
menjaga Islamnya Wa'il dan golongannya.
Mengalirnya perutusan
Setelah Islam tersiar di kawasan Yaman, Nabi mengutus Mu'adh (b. Jabal) ke daerah itu
untuk memberikan pelajaran kepada penduduk serta untuk memperdalam hukum Islam,
dengan pesan: "Permudahlah dan jangan dipersulit. Gembirakan dan jangan ditakut-takuti.
Engkau akan bertemu dengan golongan Ahli Kitab yang akan bertanya kepadamu: 'Apa kunci
surga?' Maka jawablah: 'Suatu kesaksian, bahwautak, ada tuhan selain Allah Yang tiada
bersekutu." I I
Mu'adh pun berangka
rang
da(ri kalangan Mus
limin yang mula-mula dan
yang bertugas mengurus 'usyr, serta memberikan pelajaran dan menjalankan hukum sesuai
dengan perintah Tuhan dan Rasul.
Denga
utara
n tersebarnya Islam di seluruh kawasan jazirah itu - dari timur sampai ke bar
iarflaai^^ sela^m’-%i!n^r sfluruh lihgku^aYrira Terati meri^rai sflunm ffiw
ffirat, dari
ah satu
panji, yaitu panji Muhammad Rasulullah s. a. w. dan berada dalam satu agama yaitu Islam,
jantung mereka pun hanya satu pula arahnya, yaitu menyembah Allah Yang Tunggal tiada
bersekutu.
Kesatuan Arab di bawah Islam
,
THE 3EH E9E
Sebelum duapuluh tahun yang lalu, kabilah-kabilah itu saling bermusuhan, satu sama lain
serang menyerang dalam peperangan, setiap ada kesempatan. Tetapi dengan
penggabungan mereka dibawah panji Islam ini; mereka telah menjadi bersih dari segala
noda paganisma, mereka hidup tenteram dibawah undang-undang Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dengan demikian permusuhan di kalangan penduduk itu sudah tak ada lagi. Perang dan
permusuhan sudah tidak punya tempat. Sudah tak ada lagi orang yang akan menghunus
pedang, kecuali jika hendak mempertahankan tanah air, membela agama Allah dari
serangan pihak lain.
Islamnya Ahli Kitab
Akan tetapi masih ada sekelompok orang-orang Nasrani Najran yang masih berpegang pada
agama mereka, yang berbeda dengan sebagian besar masyarakat mereka sendiri, yaitu Banu
Harith yang sudah lebih dahulu masuk Islam. Kepada mereka ini Nabi mengutus Khalid bin'l-
Walid mengajak mereka menganut Islam supaya terhindar dari serbuannya. Tetapi begitu
diserukan mereka sudah mau masuk Islam. Khalid kemudian mengirim utusan dari kalangan
mereka sendiri ke Medinah supaya menemui Nabi, yang kemudian disambutnya dengan
ramah dan akrab sekali. Disamping itu ada lagi sekelompok masyarakat Yaman yang masih
www.pasrujambe.blogspot.com
merasa enggan sekali tunduk di bawah panji Islam, sebab Islam lahir di Hijaz, sedang
biasanya Yaman yang menyerbu Hijaz. Sebaliknya, sebelum itu Hijaz tidak yernah menyerang
Yaman.
Perutusan terakhir ke Medinah
Kepada mereka ini Nabi mengutus Ali b. Abi Talib dengan tugas mengajak mereka ke dalam
Islam. Juga pada mulanya mereka sangat congkak sekali. Menyambut ajakan Ali dengan
menyerangnya. Akan tetapi Ali - dengan usianya yang masih begitu muda dan hanya
membawa tiga ratus orang - sudah dapat membuat mereka cerai-berai. Pihak penyerang
yang sudah dipukul mundur itu kembali menyusun lagi barisannya. Akan tetapi Ali segera
mengepung mereka sehingga timbul panik dalam barisan mereka itu. Tak ada jalan lain
mereka harus menyerah. Dengan demikian kemudian mereka masuk Islam dan menjadi
orang Islam yang baik. Semua pelajaran yang diberikan oleh Mu'adh dan sahabat-
sahabatnya mereka dengarkan baik-baik. Utusan mereka ini merupakan utusan terakhir
yang diterima Nabi di Medinah sebelum Nabi berpulang ke rahmatullah.
Persiapan Nabi naik haji
embali ke Mekah, Nabi pun sedang dalam persiapan
iaji, dan dimintanya orang juga bersiap-siap. Bulan
pun sudah pula hampir lalu. Nabi belum lagi melakukan
Sementara Ali sedang ber
pula hendak menunai
berganti bulan dan bui
ibadah haji akbar meskipun sebelum itu sudah dua kali mengadakan 'umrah dengan
melakukan ibadah haji ashghar.3
Dalam
ibadah haji
ad
>ik (np
acara, yang dalam hai ini Nabi adalah
contoh
bagi umat Islam. Begitu orang mengetahui benar Nabi telah menetapkan akan pergi haji dan
mengajak mereka ikut serta, tersiarlah ajakan itu ke segenap penjuru semenanjung. Beribu-
I C3 C E3. C Z] ■_ lZ C
ribu orang datang ke Medinah dari segenap penjuru: dari kota-kota dan dari pedalaman,
dari gunung-gunung dan dari sahara, dari semua pelosok tanah Arab yang membentang
luas, yang sekarang sudah bersinar dengan cahaya Tuhan dan cahaya Nabi yang mulia itu. Di
LJ | .'j h. j '.jJ . |
sekitar kota Medinah sudah pula dipasang kemah-kemah untuk seratus ribu orang atau
lebih, yang datang memenuhi seruan Nabi, Rasulullah s. a. w. Mereka datang sebagai saudara
untuk saling kenal-mengenal, mereka dipertalikan semua oleh rasa kasih-sayang, oleh
keikhlasan hati dan oleh ukhuah islamiah, yang dalam tahun-tahun sebelum itu mereka
saling bermusuhan. Manusia yang berjumlah ribuan itu kini sedang melihat-lihat kota,
masing-masing dengan bibir tersenyum, dengan wajah yang cerah dan berseri-seri.
Berkumpulnya mereka itu menggambarkan adanya suatu kebenaran yang telah mendapat
kemenangan. Nur Ilahi telah tersebar luas, yang membuat mereka semua teguh bersatu
seperti sebuah bangunan yang kukuh.
Perjalanan kaum Muslimin ke Haji
Pada 25 Zulkaedah tahun kesepuluh Hijrah Nabi berangkat dengan membawa semua
isterinya, masing-masing dalam hodahnya. la berangkat dengan diikuti jumlah manusia yang
begitu melimpah - penulis-penulis sejarah ada yang menyebutkan 90.000 orang dan ada
pula yang menyebutkan 114.000 orang. Mereka berangkat dibawa oleh iman, jantung
mereka penuh kegembiraan, penuh keikhlasan, menuju ke Baitullah yang suci. Mereka
hendak menunaikan kewajiban ibadah haji besar.
www.pasrujambe.blogspot.com
Ihram dan Talbiah
Bilamana mereka sampai di Dhu'l-Hulaifa, mereka berhenti dan tinggal selama satu malam
di sana. Keesokan harinya, bila Nabi sudah mengenakan pakaian ihram kaum Muslimin yang
lain juga memakai pakaian ihram. Mereka semua masing-masing mengenakan kain selubung
bagian bawah dan atas. Mereka berjalan semua dengan pakaian yang sama, yaitu pakaian
yang sangat sederhana. Dengan demikian mereka telah melaksanakan suatu persamaan
dalam arti yang sangat jelas.
Dengan seluruh kalbu Muhammad telah menghadapkan diri kepada Tuhan dengan
mengucapkan talbiah yang diikuti pula oleh kaum Muslimin dari belakang: "Labbaika
Allahumma labbaika, labbaika la syarika laka labbaika. Alhamdu lillah wan-ni'matu wa'sy-
syukru laka labbaika. Labbaika la syarika laka labbaika." ("Kupenuhi panggilanMu, ya Allah,
kupenuhi panggilanMu. Kupenuhi panggilanMu. Tiada bersekutu Engkau. Kupenuhi
panggilanMu. Puji, nikmat dan syukur kepunyaanMu. Kupenuhi panggilanMu, kupenuhi
panggilanMu, tiada bersekutu Engkau. Kupenuhi panggilanMu.")
Lembah-lembah dan padang sahara bersahut-sahutan menyambut seruan ini, semua turut
berseru dengan penuh iman. Ribuan, ya puluhan ribu kafilah itu menyusuri jalan antara
Madinat'r-Rasul dengan Kota Mesjid Suci, la berhenti pada setiap mesjid, menunaikan
kewajiban sambil menyerukan talbiah, sebagai t^nda taat dan syukur atas nikmat Allah.
Dengan penuh kesabaran ia menantikan saat ibadah haji akbar itu tiba. Dengan hati rindu,
dengan jantung berdetak penuh cinta akan Baitullah. Padang-padang pasir seluruh jazirah,
gunung-gunung, lembah-lembah dan padang tanaman yang segar menghijau, terkejut
mendengarnya, dengan kumandangnya yang bersahut-sahutan; suatu hal yang belum
pernah dikenal, sebelum Nabi yang ummi ini. Rasul dan Hamba Allah ini datang
memberkahinya.
Melepaskan Umra
I
Tatkala rombongan itu sampai di Sarif - suatu tempat antara jalan Mekah dengan Medinah -
LJ ES iiiJ I Ejj Uj| i
Muhammad berkata kepada sahabat-sahabatnya:
"Barangsiapa diantara kamu tidak membawa binatang kurban dan ingin menjadikan (ihram)
ini sebagai umrah, lakukanlah; tetapi yang membawa binatang kurban jangan."
Bilamana jamaah haji sudah sampai di Mekah pada hari keempat Zulhijjah, Nabi cepat-cepat
menuju Ka'bah diikuti oleh kaum Muslimin yang lain. Kemudian ia menyentuh hajar aswad
dan menciumnya, lalu bertawaf di Ka'bah sebanyak tujuh kali dan pada tiga kali yang
pertama ia berlari-lari seperti yang dilakukan pada waktu 'umrat'l-qadza'. Setelah melakukan
salat di Maqam Ibrahim ia kembali dan sekali lagi mencium hajar aswad. Kemudian ia keluar
dari mesjid itu menuju ke sebuah bukit di Shafa, lalu melakukan sa'i antara Shafa dan
Marwa. Selanjutnya Muhammad berseru supaya barangsiapa tidak membawa ternak kurban
untuk disembelih, jangan terus mengenakan pakaian ihram. Ada beberapa orang yang masih
ragu-ragu. Atas sikap yang masih ragu-ragu ini Nabi marah sekali seraya katanya
"Apa yang kuperintahkan, lakukanlah."
Dalam keadaan masih gusar itu Nabi memasuki kubahnya, sehingga Aisyah bertanya:
Kenapa jadi marah?
www.pasrujambe.blogspot.com
"Bagaimana takkan marah, aku memerintahkan sesuatu tidak dijalankan."
Ketika ada salah seorang sahabat menemuinya ia masih dalam keadaan marah.
"Rasulullah," katanya, "orang yang membuat tuan jadi marah akan masuk neraka."
Ketika itu Rasul menjawab: "Tidak kau ketahui, bahwa aku memerintahkan sesuatu kepada
mereka tapi mereka masih ragu-ragu? Jika aku menghadapi tugasku, aku takkan pernah
mundur! Aku tidak membawa ternak kurban itu kemari sebelum aku membelinya. Sesudah
itu aku melepaskan ihram seperti mereka juga," demikian Muslim melaporkan.
Setelah kaum Muslimin mengetahui, bahwa Rasulullah sampai marah, ribuan mereka segera
melepaskan pakaian ihramnya dengan perasaan menyesal sekali. Juga isteri-isteri Nabi,
Fatimah puterinya seperti yang lain juga melepaskan pakaian ihramnya. Yang masih
mengenakan ihram hanya mereka yang membawa ternak kurban.
Ali kembali dari Yaman
Sementara kaum Muslimin sedang menunaikan ibadah haji, Ali pun kembali dari
ekspedisinya ke Yaman, la sudah mengenakan pula pakaian ihram sebagai persiapan pergi
haji setelah diketahuinya bahwa Rasulullah memimpin jamaah berhaji. Ketika ia menemui
Fatimah dan dilihatnya sudah melepaskan kain ihram, hal itu ditanyakannya. Fatimah
menerangkan bahwa Nabi menmerintankan mereka supaya melepaskan ihram itu waktu
umrah, la pun segera pergi menemui Nabi, hendak melaporkan hasil perjalanannya ke
Yaman. Selesai laporan itu Nabi berkata:
"Pergilah bertawaf d^tfa^h kemldiaTi iJ^Fsl^ 'ihrammli#^^keman-tematVn
lain."
u yang
"Rasulullah1" kata Ali, "saya sudah mengucapkah ihlal seperti yang tuan ucapkan. "4
"Kembalilah dan lepaskan ihrammu seperti dilakukan teman-temanmu yang lain," kata Nabi
'*■
"Rasulullah," demikian Ali berkata, "ketika saya mengenakan ihram, saya sudah berkata
begini: Allahumma Ya Allah, saya berihlal seperti yang dilakukan oleh NabiMu, FlambaMu
dan RasulMu Muhammad."
Nabi bertanya, kalau-kalau dia sudah mempunyai binatang kurban. Setelah oleh Ali dijawab
tidak, Muhammad membagikan binatang kurban yang dibawanya itu kepada Ali. Dengan
demikian Ali tetap mengenakan ihram dan melakukan manasik haji akbar sampai selesai.
Khotbah 'Arafat
Pada hari kedelapan Zulhijjah, yaitu Hari Tarwia, Muhammad pergi ke Mina. Selama sehari
itu sambil melakukan kewajiban salat ia tinggal dalam kemahnya itu. Begitu juga malamnya,
sampai pada waktu fajar menyingsing pada hari haji. Selesai salat subuh, dengan
menunggang untanya al-Qashwa' tatkala matahari mulai tersembul ia menuju arah ke
gunung 'Arafat. Arus-manusia dari belakang mengikutinya. Bilamana ia sudah mendaki
gunung itu dengan dikelilingi oleh ribuan kaum Muslimin yang mengikuti perjalanannya -
ada yang mengucapkan talbiah, ada yang bertakbir, sambil ia mendengarkan mereka itu,
dan membiarkan mereka masing-masing.
www.pasrujambe.blogspot.com
Di Namira, sebuah desa sebelah timur 'Arafat, telah pula dipasang sebuah kemah buat Nabi,
atas permintaannya. Bila matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa, dan ia
berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan 'Urana. Di tempat itulah manusia
dipanggilnya, sambil ia masih di atas unta, dengan suara lantang; tapi sungguhpun begitu
masih diulang oleh Rabi'a b. Umayya b. Khalaf. Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada
Allah dengan berhenti pada setiap anak kalimat ia berkata, "Wahai manusia sekalian 15
perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan
seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu dengan kamu sekalian.
"Saudara-saudara!5 Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah suci
buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masanya kamu sekalian
menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai
pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku sudah menyampaikan ini!
"Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak
menerimanya. "Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak menerima
kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula
kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tk
'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak berlaku.
boleh l|gi ada riba dan bahwa riba
"Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan
darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'a bin'l Harith b. 'Abd'l-Muttalib!
"Kemudian daripada itu saudara-saudara. 5 Hari ini nafsu setan yang minta disembah di
negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia walau pun
dalam ncmya^^amiFmTgp™^®, yang "erdr^rh^^cramta m segala am**nWatanmu,
niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
n.n c dcd scc csi
"Saudara-saudara. 5 Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti memperbesar
kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan
pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah disucikan
Uli i 1 1 r cjjj
Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah diharamkan Allah dan
mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
"Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan
menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci, tiga bulan
berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir dan Sya'ban.
"Kemudian daripada itu, saudara-saudara. 5 Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri
kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka ialah untuk
tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan
jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka
melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur dengan mereka dan
boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka
sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi nafkah dan pakaian
kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu
kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu
mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu
dengan nama Tuhan.
www.pasrujambe.blogspot.com
"Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara5 Aku sudah menyampaikan ini. Ada
masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu
takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
"Wahai Manusia sekalian!5 Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti,
bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua
bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya,
kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri
sendiri.
"Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?"
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil
meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga
menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hari apakah ini?
Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi: "Katakan kepada mereka, bahwa
darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang
masanya kamu sekalian bertemu Tuhan."
Setelah sampai pada p
"Ya Allah! Sudahkah k
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!"
Lalu ka
"Hari ini Kusempurnakan agamamu."
PASRlttAMBE
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa' - untanya itu. la masih di tempat
itu juga sampai pada waktu sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya
menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a. s. membacakan firman Tuhan ini kepada
mereka: "Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan
NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu." (Qur'an, 5: 3)
Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah
selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi hendak menghadap Tuhan.
Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzdalifa. Pagi-pagi ia bangun
dan turun ke Masy'ar'l-Haram. Kemudian ia pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu ia
melemparkan batu-batu kerikil. Bila sudah sampai di kemah ia menyembelih 63 ekor unta,
setiap seekor unta untuk satu tahun umurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor
unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Medinah - disembelih oleh Ali. Kemudian
Nabi mencukur rambut dan menyelesaikan ibadah hajinya.
Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya 'Ibadah haji perpisahan'
yang lain menyebutkan 'ibadah haji penyampaian' ada lagi yang mengatakan 'ibadah haji
Islam. '6 Nama-nama itu memang benar semua. Disebut 'ibadah haji perpisahan' karena ini
yang penghabisan kali Muhammad melihat Mekah dan Ka'bah. Dengan 'ibadah haji Islam,'
karena Tuhan telah menyempurnakan agama ini kepada umat manusia dan mencukupkan
pula nikmatNya. 'Ibadah haji penyampaian' berarti Nabi telah menyampaikan kepada umat
www.pasrujambe.blogspot.com
manusia apa yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya. Tiada lain Muhammad hanya
memberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman.
Catatan kaki
1 Qur'an, 9: 29.
2 Akil'l-Murar nama suatu kabilah dan sebutan ini menandakan keturunan amir-amir yang sangat
dibanggakan (A).
3 Lihat catatan bawah halaman 580 (A).
4 Aslinya 'Innani ahlaltu kama ahlalta , 1 harfiah, Aku sudah ber-ihlal seperti tuan ber-ihlal: Dalam terminologi
agama 'Ihlal, meninggikan suara dengan talbiah' (N). 'Ahalla, ihlal berarti meninggikan suara dengan talbiah di
waktu haji atau umrah secara berulangulang' (LA) yang biasa dilakukan di migat atau muhall, yaitu tempat
yang telah ditentukan untuk memulai niat haji (A).
5 Aslinya Ayyuhan-nas, harfiah: "Wahai manusia!" (A).
6 Yakni 'Hijjat'i-Wada', 'hijjat'l-balagh' dan 'hijjat'l-lslam , (A).
IN
MAS Z AKI - PASRUJAMBE
m
m
□
m
m
m
EEE
ESI
□ BE “IHE 3B1 E3E